Jumat, 08 November 2013

Perkembangan Perpustakaan Dari Masa ke Masa

Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang artinya kitab atau buku. Perpustakaan dalam bahasa Arab berarti maktabah, bibliotheca (bahasa Italia), bibliotheque (bahasa Perancis), bibliothek (bahasa Jerman), bibliotheek (bahasa Belanda)(Lasa, 2009:262). Akar kata library adalah liber (bahasa latin) yang artinya buku, sedangkan akar kata bibliotheek adalah biblos yang artinya buku (Yunani), Berdasarkan asal katanya istilah perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku atau kitab. Jadi, tidak mengherankan apabila definisi perpustakaan selalu mengacu pada buku dan segala aspeknya (Sulistyo-Basuki, 1994:2). Definisi perpustakaan menurut Sulistyo-Basuki adalah kumpulan buku atau akomodasi fisik tempat buku disusun untuk keperluan bacaan, studi, kenyamanan, atau kesenangan. Jadi, konsep perpustakaan mengacu pada bentuk fisik tempat penyimpanan buku maupun sebagai kumpulan buku yang disusun untuk keperluan pembaca. Dapat disimpulkan arti perpustakaan secara sederhana adalah tempat kumpulan kitab atau buku. Sejarah perkembangan perpustakaan telah dimulai jauh sebelum Masehi dan perpustakaan diperkirakan sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Perkembangan perpustakaan diawali dengan berkembangnya budaya dan pengenalan bentuk huruf-huruf sebagai formulasi suara atau bahan komunikasi. Huruf-huruf tersebut kemudian dirangkai menjadi kata-kata yang mengandung arti tertentu. Sementara kata-kata dirangkai menjadi kalimat, kalimat yang sempurna disusun menjadi alinea, tulisan baik berupa artikel, kumpulan tulisan naskah, deskripsi maupun buku sebagai formulasi yang lengkap. Pada awal mulanya koleksi perpustakaan terdiri dari tulisan-tulisan pada papirus, perkamen, daun lontar, tablet tanah liat, gulungan-gulungan tulisan, dan benda-benda lain. Berbagai macam tulisan itulah yang dikumpulkan, disimpan, dan dipergunakan oleh masyarakat sebagai sumber ilmu pengetahuan dan informasi bagi masyarakat Sejarah mencatat, terdapat sejumlah perpustakaan yang pernah didirikan oleh manusia, yaitu 


perpustakaan ashurbanipal 











1. Masa Sebelum Masehi Perpustakaan yang paling awal ada di kota Nivine dibangun sekitar tahun 669-636 SM. Kemudian perpustakaan kerajaan Babylonia dan Assyria yang memiliki kira-kira 10.000 bahan pustaka berupa tablet tanah liat karya Raja Ashurbanipal Raja Assyiria. Selanjutnya perpustakaan di kuil Horus, Mesir yang didirikan sekitar tahun 337 SM yang koleksinya berupa gulungan papirus yang berisi tentang ilmu astronomi, agama dan perburuan (Sutarno, 2003:3). 
perpustakaan alexandria 















perpustakaan konstantinopel
2. Masa Yunani Kuno Peradaban Yunani mengenal tulisan Mycena sekitar 1500 SM. Sejalan waktu, tulisan tersebut lenyap. Sebagai penggantinya, orang Yunani menggunakan 22 aksara temuan orang Phoenicia, kemudian dikembangkan menjadi 26 aksara seperti yang kita kenal sekarang. Perkembangan perpustakaan Yunani mencapai puncaknya pada masa Abad Hellenisme yang ditandai dengan penyebaran ajaran dan kebudayaan Yunani. Perpustakaan yang terkenal adalah perpustakaan Alexandria yang memiliki 700.000 gulungan koleksi pada abad pertama SM yang koleksinya adalah teks Yunani dan manuskrip segala bahasa dari semua penjuru dunia. Semua gulungan papirus ini disunting, disusun menurut bentuknya, dan diberi catatan untuk disusun menjadi sebuah bibliografi sastra Yunani yang semuanya itu disusun oleh semua pustakawan Perpustakaan Alexandria yang mereka adalah ilmuwan ulung yang ahli dalam bidangnya (Sulistyo-Basuki, 1991:23). 

3. Masa Roma dan Byzantium Kebudayaan Yunani mempengaruhi kehidupan budaya orang Roma, ini terbukti banyak orang Roma yang mempelajari sastra, filsafat, dan ilmu pengetahuan Yunani. Pada waktu itu, Julius Caesar memerintahkan agar perpustakaan terbuka untuk umum, sehingga perpustakaan tersebar ke seluruh kerajaan Roma. Saat itu, muncul bentuk buku baru, yaitu codex yang merupakan kumpulan parchmen, diikat serta dijilid menjadi satu seperti buku yang kita kenal sekarang. Codex digunakan secara besar-besaran pada abad ke-4. Perpustakaan Roma mengalami kemunduran tatkala kerajaan Roma mulai mundur, perpustakaan lenyap karena serangan orang-orang barbar yang tersisa hanya perpustakaan biara. Ketika Kaisar Konstantin Agung menjadi raja Kerajaan Roma Barat dan Timur pada tahun 324. Raja memilih ibukota di Byzantium, yang diubah menjadi Konstantinopel yang kemudia didirikan perpustakaan kerajaan yang menekankan karya Latin karena bahasa Latin menjadi bahasa resmi hingga abad ke-6. Koleksi perpustakaan menjadi bertambah dengan adanya karya Kristen dan non-Kristen, baik dalam bahasa Yunani maupun Latin yang mencapai 120.000 buku (Sulistyo Basuki, 1991:23-24). 

perpustakaan persia
4. Masa Arab Agama Islam muncul pada abad ke-7 yang tersebar di daerah sekitar Arab dan dengan cepat  menguasai Syria, Babylonia, Mesopotamia, Persia, Mesir, seluruh bagian utara Afrika, serta Spanyol. Pada abad ke-8 dan ke-9, ketika Konstantinopel mengalami kemandekan dalam karya sekuler, Baghdad berkembang menjadi pusat kajian karya Yunani. Ilmuwan Muslim mulai mempelajari dan menerjemahkan karya filsafat, pengetahuan, dan kedokteran Yunani ke dalam bahasa Arab, juga dari versi bahasa Syriac dan Aramaic (Sulistyo-Basuki, 1991:24) . Di samping menjadi tempat penyimpanan buku dan pelayanan publik, perpustakaan pada saat itu juga berfungsi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan pengetahuan. Perpustakaan yang terkenal adalah perpustakaan Bait al-Hikmah yang mengalami masa kejayaan pada pemerintahan Khalifah al-Ma’mun pada tahun 815 Masehi (Qalyubi dkk, 2007:51). Kemunduran perpustakaan diawali dengan kevakuman dan kemunduran Islam, juga karena serangan dari pihak musuh-musuh Islam seperti tentara Mongol dan Tar-tar yang merampas dan menghancurkan perpustakaan Islam, sehingga perpustakaan hancur dan umat Islam mengalami kemerosotan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang sangat signifikan.   Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa perkembangan sebuah perpustakaan, tidak terlepas dari perkembangan peradaban dan kebudayaan masyarakat itu sendiri (Nurhadi, 1983:15). Kondisi perkembangan masyarakat sangat mempengaruhi perkembangan sebuah perpustakaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar